Kuliah Umum Sipil UTama : “REKAYASA GEOTEKNIK DALAM PERANCANGAN PONDASI DANGKAL DAN DALAM”

Permasalahan yang sering terjadi pada Rekayasa Geoteknik adalah permasalahan pondasi. Pondasi adalah bagian terbawah dari suatu struktur yang berfungsi menyalurkan beban (meneruskan beban) dari struktur diatasnya ke lapisan tanah pendukung sampai mencapai daya dukung tanah yang aman. Daya dukung pondasi tiang harus mampu menerima beban dari struktur atas tanpa mengalami kerusakan. LimaSalle (1999) menyatakan dalam penelitiannya bahwa tidak ada seorang ahli geoteknik yang dapat membuat perkiraan daya dukung batas (ultimate) secara konsisten dan tepat. Dimensi dan kedalaman pondasi harus disesuaikan dengan besarnya beban yang harus dipikul sedangkan kondisi tanah sebagai letak atau landasan pondasi yang akan dipasang sangat dipengaruhi oleh pengambilan data penyelidikan tanah (soil investigation). Penyeldikan tanah yang sering dilakukan untuk analisa perhitungan pondasi adalah pengujian Sondir Boring Mesin, hasil yang didapatkan pada pengujian Sondir berupa conus resistance dan friction sedangkan pengujian Boring Mesin yang didapatkan nilai SPT (standard penetration test) dan data pengujian laboratorium (Soil Properties dan Soil Engineering).

Prodi Teknik Sipil S1 Universitas Widyatama mengadakan Kuliah Umum dengan mengusung tema “Rekayasa Geoteknik dalam Perancangan Fondasi Dalam dan Dangkal” yang digelar di Ruang Seminar Lantai 4 Gedung A, Universitas Widyatama pada hari rabu 17 Mei 2023 dengan narasumber Dr. Ir. Aksan Kawanda yang saat ini menjabat sebagai Direktur Teknik di Geotech Efathama yaitu perusahaan spesialis pengujian fondasi dan instrumentasi geoteknik. Moderator dalam acara ini yaitu Yanyan Agustian, S.T., M.Eng., Ph.D. sebagai dosen dalam bidang rekayasa geoteknik di Prodi Teknik Sipil.
Acara ini dihadiri oleh Dekan Fakultas Teknik, Dr. Didit Damur Rochman, S.T., M.T., Ketua Program Studi Teknik Sipil, Asep Setiawan, S.T., M.T., Budi Suyanto (Founder Sipilpedia), dosen-dosen Prodi Teknik Sipil, mahasiswa dan alumni Prodi Teknik Sipil serta mahasiswa dari luar kampus Universitas Widyatama.

Kuliah umum kali ini diselenggarakan dengan tujuan untuk memperkenalkan bagaimana proses perancangan pondasi dangkal dan dalam dimulai dari eksplorasi data, penentuan jenis pondasi dan dimensi pondasi yang diperlukan.

Dr. Aksan mengatakan yang dimaksud seni dalam merancang fondasi adalah,

“Rekayasa Fondasi adalah gabungan antara seni dan sains. Jangan menganggapnya hanya sebagai kumpulan rumus dan grafik yang diikuti sesuai dengan panduan tertentu dalam perancangan. Penting untuk memahami bagaimana tanah dan struktur berperilaku, dasar teori yang ada, dan batasan yang ada saat melakukan perancangan.”

Dalam perencanaan pembangunan gedung, geoteknik dapat membantu dengan melakukan analisis respon dinamis dan perhitungan gempa. Analisis respon dinamis dapat membantu insinyur sipil untuk mengetahui bagaimana bangunan akan merespon terhadap guncangan akibat gempa bumi atau angin kencang. Pemilihan jenis fondasi, apakah tiang atau dangkal, tergantung pada kondisi tanah, beban bangunan, dan persyaratan desain. Fondasi tiang digunakan untuk mengatasi tanah yang kurang stabil atau memiliki daya dukung rendah, sedangkan fondasi dangkal cocok untuk tanah yang lebih stabil dan bangunan yang lebih ringan.
Dalam kesimpulannya, geoteknik memainkan peran penting dalam perencanaan pembangunan infrastruktur. Dengan memahami karakteristik tanah dan batuan, para insinyur sipil dapat merencanakan dan merancang struktur bawah tanah yang aman, stabil, dan tahan lama terhadap beban struktural dan beban lingkungan. Oleh karena itu, geoteknik menjadi elemen penting dalam rekayasa sipil dan perencanaan pembangunan.

 

 

Comments are closed.